Cerita tentang perburuan teh akan aku mulai dengan Teh Cap Tiga Anak. Oke,
sedikit cerita saja, Teh Cap Tiga Anak merupakan salah satu teh yang
melatarbelakangi “kegilaan” ini. Betapa tidak, obsesi mengoleksi teh justru
datang kurang lebih dua bulan sejak terakhir aku melihat teh ini di pasaran,
hampir satu tahun yang lalu. Konyolnya, si teh yang semula mondar-mandir di
pasar-pasar dan warung-warung kecil dekat rumah ini tiba-tiba hilang, lenyap
dari pasaran. Nyaris punah (di area Wonosobo) mungkin lebih tepatnya. Alhasil
pencarian selama kurang lebih setahun ini sebenarnya adalah untuk mencari
“harta karun yang hilang” ini. Cukup sulit untuk mencari teh satu ini.
Pencarian di internet pun kebanyakan merujuk pada salah satu merk minyak telon
bayi, bukan pada merk teh. Ah, nyaris putus asa. Antara gregetan dan
uring-uringan rasanya, mengingat sebelumnya si teh begitu gampang ditemukan.
Dan akhirnya, voilaa... si teh ini untungnya masih bercokol dengan manisnya
di salah satu pasar tradisional di ujung timur Kabupaten Wonosobo. Apa
sebenarnya yang spesial dengan teh ini? Mari kita “bedah” lebih lanjut.. J
Teh Cap Tiga Anak mempunyai desain yang menarik. Gambar utamanya adalah
tiga orang anak kecil, dengan pakaian tradisional jaman doeloe kala, sedang
bermain entah apa (gendong-gendongan mungkin ya.. :P). Yang membuatnya unik,
teh ini adalah sedikit dari teh wangi merk lokal yang menampilkan gambar
bertema “dolanan” (mainan tradisional) Jawa sebagai desain produknya.
Didominasi dengan warna orange-putih, teh ini cukup eye catching dan tampak berbeda dengan teh-teh wangi pada umumnya.
Aroma melati dari teh ini tidak begitu tajam, jadi disarankan bagi penikmat teh
yang kurang menyukai wangi melati. Secara kualitas sepertinya cukup bagus, teh
ini terdiri dari daun-daun yang utuh dengan sedikit remahan yang hancur.
Teh Cap Tiga Anak diproduksi oleh Perusahaan Teh Beng Tjiang Tjan Sugiwaras
4/2 Pekalongan. Setahuku daerah pemasarannya sekitar Jawa Tengah selatan bagian
timur (Wonosobo, Purworejo dan sekitarnya). Harga ecerannya sekitar Rp 2000 per
kemasan 40 gram. Menilik desain kemasannya, sepertinya teh satu ini sudah
melalui masa produksi yang cukup lama. Permainan tradisional entah apa yang
digambarkan sedang dimainkan oleh ketiga anak tersebut semoga bisa menjadi
salah satu penambah wawasan generasi masa kini tentang kekayaan budaya yang
kita miliki. Lain kali akan aku ceritakan teh lain yang juga mengusung tema
tentang permainan tradisional, yaitu Teh Bandulan. Tunggu ya.. :)
Wah teh cap tiga anak nampak menarik, apa ada informasi bisa diperoleh di mana teh ini?
BalasHapusDimana bisa mendapatkan teh itu
BalasHapusCoba cari d shopee kak, banyak yg jual teh wangi lokal skrg
BalasHapus